Minggu, 08 Oktober 2023

Laporan praktikum pengujian berat 1000 butir benih pada tanaman pangan

 

Laporan Praktikum Pengujian Berat 1000 Butir Benih Pada Tanaman Pangan


Oleh : 
Elsa Adelia Putri (A42221959) 
 Gol C
Tpp 2022




A. Pendahuluan 

Pemilihan biji untuk bahan tanam (benih,bibit) harus diperhatikan betul agar produksi tanamanya mencapai hasil yang maksimal. Sertifikasi benih bertujuan untuk memelihara kemurnian dan mutu benih dari varietas unggul serta mennyediakan secara kontiyu kepada petani. Sertifikasi benih dimaksut sebagai pelayanan terhadap produsen, penangkar benih dan pedagang benih.

Suatu varietas dapat disertifikasi bila telah dianjurkan oleh team penilaian dan pelepas varietas dari Badan Nasional dan disetujui oleh menteri. Benih bina adalah jenis tanaman yang benihnya sudah ditetapkan untuk diatur dan diawasi dalampemasaranya berdasarkan peraturan yang berlaku.

Penentuan benih dapat dilakukan dengan menetukan bobot 1000 biji. Dengan mengetahui biji yang besar atau berat berarti menandakan biji tersebut pada saat dipanen sudah dalam keadaan yang benar-benar masak, karena biji yang baik untuk ditanam atau dijadikan benih adalah biji yang benar-benar masak. Penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-rata yang dapat menyebabkan ukuran benih yang konstan dalam beberapa spesies karena penggunaan contohnya terlalu banyak, hal ini dapat menutupi variasi dalam tiap individu tumbuhan

B. Metodologi Praktikum

1. Alat dan Bahan
-Alat:
a. Timbangan analitik
b. Wadah
c. Ballpoint atau pensil
d. Kalkulator

- Bahan:
a. Sampel benih chaffy seed (padi varietas inpari 32 HDB dan varietas Sunggal)
b. Sampel benih non-chaffy seed (kedelai varietas devon dan gepok kuning)
c. Kertas HVS

2. Langkah kerja
a. Menghitung masing-masing sampel benih sebanyak 100 butir dan dilakukan sebanyak 8 ulangan
b. Menimbang setiap ulangan menggunakan timbangan analitik dan dicatat hasilnya
c. Memasukkan data bobot setiap ulangan pada tabel bantuan



C  Rumus perhitungan 

1. Rumus varian: 

2. Rumus simpangan
 




3. Rumus Koefisien varian


D. Hasil dan Pembahasan

1. percobaan pada benih Padi ( chaffy seed) 

a. varietas Inpari 32


dari hasil perhitungan benih diatas perhitungan tersebut valid karena memperoleh koefisen variasi 4.5 dengan batas Kv benih chaffy seed <6,0


b. varietas sunggal


dari hasil perhitungan benih diatas perhitungan tersebut valid karena memperoleh koefisen variasi 4.7 dengan batas Kv benih chaffy seed <6,0


2. Percobaan Pada Benih Kedelai (Non chaffy seed) 
a. Kedelai  varietas  gepak kuning 


dari hasil perhitungan benih diatas perhitungan tersebut valid karena memperoleh koefisen variasi 2,2 dengan batas Kv  benih non chaffy seed <4,0

b. Kedelai  Varietas Devon




dari hasil perhitungan benih diatas perhitungan tersebut valid karena memperoleh koefisen variasi 1,5 dengan batas Kv  benih non chaffy seed <4,0










Sertifikasi Benih Bina tanaman pangan

  LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH

SERTIFIKASI BENIH BINA TANAMAN PANGAN MENURUT PERATURAN MENTERI PERTANIAN Nomor  39/Permentan/OT.140/8/2006.



Oleh : 

Elsa Adelia Putri (A42221959) 

Gol C





A. Pengertian

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Benih bina adalah benih dari varietas unggul yang telah dilepas, yang produksi dan peredarannya diawasi.

2. Benih tanman yang selanjutnya disebut benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan/atau mangambang biakkan tanaman.

3. Benih bersertifikat adalah benih yang proses produksinya melalui sertifikasi benih, sertifikasi system manajemen mutu dan/atau sertifikasi produk.

4. Sertifikasi benih adalah proses pemberian sertifikat benih tanaman setelah melalui pemeriksaan lapangan dan atau pengujian, pengawasan serta memenuhi semua persyaratan dan standar benih bina.

5. Serifikat benih bina adalah dokumen yang menyatkan kesesuaian antara hasil kegiatan sertifikasi benih bina dengan persyaratan dan standar mutu benih bina


B. Persyaratan sertifikasi

1. Permohonan pengajuan

Didalamnya berisi tentang data-data yang terkait dengan lahan seperti sejarah lahan, luasan lahan dan lain-lain. Surat permohonan ini hanya untuk satu areal sertifikasi, satu varietas dan satu kelas benih. Selain itu pada formulir ini juga dilampirkan keterangan benih sumber dan peta areal sertifikasi. Permohonan pengajuan diajukan maksimal 10 hari sebelum tanam. 


2. Pemeriksaan Pendahuluan

Pemeriksaan pendahuluan dilakukan oleh petugas yang berwenang untuk memastikan kesesuaian lahan yang diajukan dengan lahan yang sebenarnya. Permohonan ini diajukan maksimal 7 hari sebelum tanam.


3. Pemeriksaan Lapangan

a Fase vegetatif

Pemeriksaan ini dilakukan oleh petugas BPSBPTH atau LSSM. Diajukan maksimal 7 hari sebelum pemeriksaan dilakukan. Untuk pemeriksaan fasse vegetatif dilakukan setelah umur 25-30 hari setelah tanam atau tergantung jenis varietas yang ditanam. Agar pengajuan dapat berjalan dengan lancar maka lahan perlu diroguing terlebih dahulu, paling lambat 7 hari sebelum pemeriksaan dilakukan.


b. Fase generatif

Permohonan fase generatif diajukan maksimal 7 hari sebelum pemeriksaan dilaksanakan. Pemeriksaan ini  dilaksanakan ketika sebagian tanaman telah berbunga, sekitar 80%. Untuk tindakan rogyung dilakukan 7 hari sebelum pemeriksaan.


c. Fase masak

Pemeriksaan untuk fase masak dilakukan 1 minggu sebelum panen dan pengajuannya diajukan maksimal 7 hari sebelum pemeriksaan dilakukan. Untuk proses roguing waktunya sama dengan fase belumnya yaitu paling lambat 7 hari sebelum pemeriksaan dilakukan.


4. Pemeriksaan Alat Panen, Prosessing dan Penyimpanan

Surat permohonan ini diajukan paling lambat 7 hari sebelum panen. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan alat panen, alat prosessing dan tempat penyimpanan terbebas dari campuran benda-benda lain yang akan memengaruhi kemurnian benih.


5. Pengambilan Contoh

Pengambilan conntoh dilaksanakan 30 hari setelah panen karena dalam rentan waktu tersebut umumnya benih padi masih menglami masa dormansi. Pengambilan contoh dilakukan selama 1 hari dengan sempel sebanyak 1 kg dalam 20 ton benih dengan varietas yang sama. Pada proses ini petani perlu memastikan bahwa benih dapat diambil dari segala sisi.


6. Pengujian Laboratorium

Sebelum pengujian laboratorium dilakukan, petani perlu mengajukan permohonan pemeriksaan uji laboritorium ke badan BPSBTPH/LSSM. Setelah petugas mengambil sampel benih dari petani, selanjutnya benih dikirimkan ke laboratorium untuk diuji kadar air, kemurnian, kotoran benih, benih tanaman lain dan daya berkecambahnya. Pengujian ini memerlukan waktu selama 14 hari.


7. Pelabelan

Setelah semua pemeriksaan lolos maka proses terakhir yaitu pelabelan. Sebelum itu petani perlu mengajukan permohonan nomor seri pada BPSBPTH. Label yang di dapat akan di cetak dan di pasang sendiri oleh produsen/penangkar dengan bimbingan pengawas benih tanaman. Jika benih tidak habis terjual hingga masa kadaluarsa, petani dapat pengajuan pelabelan ulang dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Struktur Benih dan Kecambah Tanaman Dikotil dan Monokotil

Struktur Benih dan Kecambah Tanaman Dikotil dan Monokotil 

   oleh:

  Elsa Adelia Putri  ( A42221959)

 Golongan  C 


 A. Pengertian Benih

 Apasih benih itu ? Benih ialah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan pengembangan usahatani, memiliki fungsi agronomis. Benih diartikan sebagai biji yang telah mengalami perlakukan khusus sehingga dapat dijadikan sarana dalam memperbanyak tanaman. Benih adalah bagian tanaman yang digunakan untuk reproduksi, baik bagian generatif (true seed) maupun vegetatif


 B. Pengamatan struktur benih 

Pengamatan struktur benih dan bagian-bagian benih, setidaknya setiap benih memiliki 3 bagian utama yang pertama meliputi kulit benih, embrio dan jaringan penyimpan cadangan makanan. pada pengamatan ini dilakukan perlakukan pembedahan / pembelahan pada biji. 

Alat : 

1. Kaca pembesar

2. Pisau scalpel

3. Telenan

4. Wadah


Bahan :

1. Benih yang akan di identifikasi dari tanaman dikotil dan monokotil

2. Air bersih


Prosedur Kerja :

1. Siapkan air bersih dan wadah

2. Rendam benih dengan air dan wadah yang telah disiapkan

3. Rendam benih selama 24 jam

4. Siapkan benih yang telah selesai di rendam dan mulai identifikasi

5. Membelah benih secara membujur

6. Mengobservasi struktur setiap sampel benih

7. Mengidentifikasi sampel benih tergolong kelompok monokotil atau dikotil


C . Hasil pengamatan

1. benih kacang panjang (Vugna unguilcata)




 keterangan:
1. Kulit biji
2. Plumula
3. Radikula
4. Epikotil
5. Hipoktil
5. Radikula

2. Kacang tanahBenih (Arachis hypogaea L.)

3. Benih Tomat (Solanum lycopersicum)

4. Benih Jagung (Zea mays

5 Benih Kacang Hijau (Vigna radiata)

6. Benih Padi (Oryza sativa L.) 

7. Benih Mentimun (Cucumis sativus)

D. Fungsi Struktur Benih

1. kulit benih 
fungsinya sebagai   pelindung bagian dalam benih , pelindung mekanis benih , menghambat masuknya jasad renik ke dalam benih ,mengatur kecepatan penyerapan air , mengatur kecepatan masuknya oksigen, karbondioksida, dan gas lain serta mengatur perkecambahan dan menyebabkan dormansi.

2. Embrio 
adalah calon tumbuhan atau tanaman baru yang siap berkembang. Skutelum merupakan gabungan dari kotiledon yang akan membentuk struktur khusus dan mempunyai fungsi menyerap makanan dari endosperma untuk diberikan pada embrio

3. Endosperm
Fungsi endosperm adalah sebagai jaringan penyimpanan yang memberi nutrisi untuk embrio dan kecambah muda. Endosperm mengelilingi embrio dan memberi nutrisi dalam bentuk pati. Selain itu, bagian dari biji ini juga dapat mengandung minyak serta protein

E. pengertian perkecambahan 

      Menurut Sutopo (1985), proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian yang komplek dari perubahan morfologi , fisiologi dan biokimia. Tahap pertama perkecambahan benih di mulai dengan proses penyerapan air oleh benih, kemudia terjadi pelunakan kukit benih dan hidrasi protoplasma kemudia sel dan enzim bereaksi dan meningkatkan respirasi benih. lalu terjadi penguraian karbohidrat, protein dan lemak menjadi bentuk terlarut dan di translokasikan ketitik tumbuh dan menghasilkan energi untuk pembentukan komponen dan pertumbuhan sel baru. pertumbuham kecambah melalui proses pembelahan , pembesaran dan pembagian sel pada tumbuh.
 
F. Tipe Perkecambahan 

1.  Perkecambahan Epigeal

Perkecambahan epigeal adalah proses pertumbuhan biji di mana kotiledonnya naik ke atas atau ke permukaan tanah. Saat kotiledon naik ke permukaan tanah, maka kotiledon akan berfotosintesis sebagai pengganti dauh yang belum terbentukTipe perkecambahan epigeal ditandai dengan hipokotil yang tumbuh memanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat ke atas (permukaan tanah). Kotiledon dapat melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. 

2.  Perkecambahan Hipogeal

Perkecambahan hipogeal merupakan pertumbuhan biji di mana kotiledonnya tetap berada di dalam tanah. Hal ini terjadi karena pada masa awal pertumbuhan embrio bagian epikotil tumbuh lebih panjang daripada hipokotil.Perkecambahan hipogeal ditandai dengan epikotil tumbuh memanjang kemudian plumula tumbuh ke permukaan tanah menembus kulit biji. Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan ini adalah kacang ercis, kacang kapri, jagung, dan rumput-rumputan embrio 


G. Pengamatan Struktur dan Bagian-bagian Kecambah

 Alat : 
1. Kertas tisu
2. Kamera handphone
3. Kaca pembesar

Bahan :
1. Sampel kecambah epigeal yaitu ( kacang tanah, kacang hijau, kedelai, dan kacang panjang )
2. Sampel kecambah hipogeal yaitu ( jagung )
3. Air bersih

Prosedur Kerja 
1. Siapkan sampel kecambah 
2. Cuci akar kecambah dengan air hingga bersih
3. Letakkan sampel kecambah pada kertas tisu yang telah disiapkan
4. Amati dan identifikasi struktur dan bagian-bagian kecambah 
5. Ambil foto sampel kecambah menggunakan kamera handphone sebagai bahan dokumentasi G. Pengamatan Struktur dan Bagian-bagian Kecambah

 Alat : 
1. Kertas tisu
2. Kamera handphone
3. Kaca pembesar

Bahan :
1. Sampel kecambah epigeal yaitu ( kacang tanah, kacang hijau, kedelai, dan kacang panjang )
2. Sampel kecambah hipogeal yaitu ( jagung )
3. Air bersih

Prosedur Kerja 
1. Siapkan sampel kecambah 
2. Cuci akar kecambah dengan air hingga bersih
3. Letakkan sampel kecambah pada kertas tisu yang telah disiapkan
4. Amati dan identifikasi struktur dan bagian-bagian kecambah 
5. Ambil foto sampel kecambah menggunakan kamera handphone sebagai bahan dokumentasi


H. Hasil pengamatan

1  kecambah epigeal

A. Kacang tanah

Keterangan:
1.Radikula/Akar: Radikula adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsi radikula adalah sebagai bagian tanaman yang akan berkembang menjadi akar tanaman yang selanjutnya akan menjadi penyokong dan penyerap air serta unsur hara

2. Hipokotil: Hipokotil adalah bagian batang yang letaknya di bawah kotiledon. Fungsi hipokotil adalah sebagai batang penghubung antara kotiledon dengan radikula 

3. Kotiledon: Kotiledon adalah daun pertama yang dihasilkan tumbuhan. Kotiledon merupakan daun biji atau embrio tanaman yang menyimpan cadangan nutrisi,Fungsi kotiledon adalah menyimpan cadangan makanan dan menutrisi embrio

4. Epikotil: Epikotil adalah bagian batang yang letaknya di atas kotiledon. Fungsi epikotil adalah sebagai batang penghubung antara kotiledon dengan plumula atau daun sejati

 5. Daun sejati: Daun sejati adalah daun yang tumbuh setelah kotiledon. Daun sejati memiliki bentuk dan struktur yang sesuai dengan jenis tumbuhan. Fungsi daun sejati adalah sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis dan transpirasi.


B. Kacang panjang


Keterangan:
1.Radikula/Akar: Radikula adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsi radikula adalah sebagai bagian tanaman yang akan berkembang menjadi akar tanaman yang selanjutnya akan menjadi penyokong dan penyerap air serta unsur hara

2. Hipokotil: Hipokotil adalah bagian batang yang letaknya di bawah kotiledon. Fungsi hipokotil adalah sebagai batang penghubung antara kotiledon dengan radikula 

3. Kotiledon: Kotiledon adalah daun pertama yang dihasilkan tumbuhan. Kotiledon merupakan daun biji atau embrio tanaman yang menyimpan cadangan nutrisi,Fungsi kotiledon adalah menyimpan cadangan makanan dan menutrisi embrio

4. Epikotil: Epikotil adalah bagian batang yang letaknya di atas kotiledon. Fungsi epikotil adalah sebagai batang penghubung antara kotiledon dengan plumula atau daun sejati

 5. Daun sejati: Daun sejati adalah daun yang tumbuh setelah kotiledon. Daun sejati memiliki bentuk dan struktur yang sesuai dengan jenis tumbuhan. Fungsi daun sejati adalah sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis dan transpirasi.


2. Perkecambahan Hipogeal 

Perkecambahan Jagung

Keterangan:
1.Radikula/Akar: Radikula adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsi radikula adalah sebagai bagian tanaman yang akan berkembang menjadi akar tanaman yang selanjutnya akan menjadi penyokong dan penyerap air serta unsur hara

2. Hipokotil: Hipokotil adalah bagian batang yang letaknya di bawah kotiledon. Fungsi hipokotil adalah sebagai batang penghubung antara kotiledon dengan radikula 

3. Kotiledon: Kotiledon adalah daun pertama yang dihasilkan tumbuhan. Kotiledon merupakan daun biji atau embrio tanaman yang menyimpan cadangan nutrisi,Fungsi kotiledon adalah menyimpan cadangan makanan dan menutrisi embrio

4. Epikotil: Epikotil adalah bagian batang yang letaknya di atas kotiledon. Fungsi epikotil adalah sebagai batang penghubung antara kotiledon dengan plumula atau daun sejati

 5. Daun sejati: Daun sejati adalah daun yang tumbuh setelah kotiledon. Daun sejati memiliki bentuk dan struktur yang sesuai dengan jenis tumbuhan. Fungsi daun sejati adalah sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis dan transpirasi.



DAFTAR PUSTAKA 

Pratiwi. 2006. Biologi. Jakarta. Erlangga.


Laporan praktikum pengujian berat 1000 butir benih pada tanaman pangan

  Laporan Praktikum Pengujian Berat 1000 Butir Benih Pada Tanaman Pangan Oleh :  Elsa Adelia Putri (A42221959)   Gol C Tpp 2022 A. Pendahulu...